Belum Dikaruniai Momongan? Jangan Bersedih Dan Berkecil Hati! Begini Cara Mengatasi Ketidaksuburan Secara Syari

Belum dikaruniai Momongan? Jangan bersedih dan Berkecil Hati! Begini Cara Mengatasi Ketidaksuburan Secara Syar'i

Lama Menikah belum juga Hamil? Apa yang salah sebenarnya? Siapa yang mandul? Sahabat tersoorat. janganlah berburuk sangka kepada duduk kasus yang kalian hadapi, terutama kalau belum diberikan momongan..
 Begini Cara Mengatasi Ketidaksuburan Secara Syar Belum dikaruniai Momongan? Jangan bersedih dan Berkecil Hati! Begini Cara Mengatasi Ketidaksuburan Secara Syari

Harap diingat, Anak itu ialah mutlak Hak Allah, Kita sebagai insan diharuskan untuk terus berusaha dan berdoa, serahkan hasil hasilnya kepada Allah, alasannya Allah yang berhak untuk memperlihatkan kita keturunan.

Berikut ada Artikel menarik yang dikutip dari blog dokter hanna, Artikel supaya kita tetap tawakkal dan husnudzon kepada ALLAH SWT. Semoga bermanfaat dan sanggup menciptakan kita semua tetap semangat dalam penantian

Dalil dari Al Qur’an

Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam berkata,

رَبِّهَبْلِيمِنَالصَّالِحِينَ

” Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh”. (QS. Ash Shaffaat: 100). Ini ialah do’a yang sanggup dipanjatkan untuk meminta keturunan, terutama keturunan yang sholeh yaitu yang sanggup membantu seseorang semakin taat pada Allah.

Nabi Zakariya ‘alaihis salaam berdo’a,

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

(Ya Rabbku, berilah saya dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mengdengar doa) (QS. Ali Imron: 38). Maksud do’a ini kata Ibnu Katsir rahimahullah, “Ya Rabb anugerahkanlah padaku dari sisi-Mu keturunan yang thoyyib yaitu anak yang sholeh. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar do’a.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 3/54)

‘Ibadurrahman (hamba Allah Yang Maha Pengasih) berdo’a,

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al Furqon: 74)

Do’a yang juga berisi seruan kebaikan pada anak dan keturunan

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Ya Rabbku, tunjukilah saya untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya saya sanggup berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya saya bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya saya Termasuk orang-orang yang berserah diri (QS. Al Ahqof: 15)

Adapun dalil dari Sunnah

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendo’akan anak Ummu Sulaim, yaitu Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhuma dengan do’a,

اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ

“Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, serta berkahilah apa yang engkau karuniakan padanya.” (HR. Bukhari no. 6334 dan Muslim no. 2480). Dari sini seseorang sanggup berdo’a untuk meminta banyak keturunan yang sholeh pada Allah,

اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي

“Allahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a’thoitanii“ (Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri).”

Maka berdoalah dengan do’a-do’a diatas.

Dalil wacana Istighfar :

ALLAH Ta’ala berfirman dalam dongeng Nabi Nuh a.s:

“فَقُلْتُاسْتَغْفِرُوارَبَّكُمْإِنَّهُكَانَغَفَّاراً . يُرْسِلِالسَّمَاءعَلَيْكُممِّدْرَاراً . وَيُمْدِدْكُمْبِأَمْوَالٍوَبَنِينَوَيَجْعَللَّكُمْجَنَّاتٍوَيَجْعَللَّكُمْأَنْهَاراً”

Artinya: “Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu” (QS. Nuh: 10-12)

Ayat di atas menjelaskan bahwa di antara buah istighfar: turunnya hujan, lancarnya rizki, banyaknya keturunan, suburnya kebun serta mengalirnya sungai.

Dalam Tafsir al-Qurthubi, disebutkan bahwa suatu hari ada orang yang mengadu kepada Al Hasan Al Bashri wacana lamanya paceklik, maka beliaupun berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”. Kemudian tiba lagi orang yang mengadu wacana kemiskinan, beliaupun memberi solusi, “Beristighfarlah kepada Allah”. Terakhir ada yang meminta supaya didoakan punya anak, Al Hasan menimpali, “Beristighfarlah kepada Allah”.

Ar Rabi’ bin Shabih yang kebetulan hadir di situ bertanya, “Kenapa engkau menyuruh mereka semua untuk beristighfar?”.

Maka Al Hasan Al Bashri pun menjawab, “Aku tidak menyampaikan hal itu dari diriku sendiri. Namun sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh: “Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu”.

Adapun dalil dari Sunnah Rasul shallallahu’alaihi wasallam yang memperlihatkan bahwa memperbanyak istighfar merupakan salah satu kunci rizki, suatu hadits yang berbunyi:

“فَقُلْتُاسْتَغْفِرُوارَبَّكُمْإِنَّهُكَانَغَفَّاراً . يُرْسِلِالسَّمَاءعَلَيْكُممِّدْرَاراً . وَيُمْدِدْكُمْبِأَمْوَالٍوَبَنِينَوَيَجْعَللَّكُمْجَنَّاتٍوَيَجْعَللَّكُمْأَنْهَاراً”

“Barang siapa memperbanyak istighfar; pasti Allah memperlihatkan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka”  (HR. Ahmad dari Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir).

Dan, sungguh kita ketahui anak ialah bab dari rizqi itu sendiri.

Maka  mari kita perbanyak istighfar dalam setiap kesempatan, kapan dan di manapun di waktu-waktu kosong dikala bekerja, dikala dijalan dan lain sebagainya. Dan, tunggulah hasilnya. Baarakallaahu fiikum

Semoga Allah menganugerahkan pada kita sekalian keturunan yang sholeh dan sholehah, aaamiin Yaa Samii’ud du’aa’.

Berlanjut, insyaa Allah…

Sumber : Tulisan dr. Ummu Muhammad Ferihana

Semoga Tulisan Singkat ini sanggup menjadi penyemangat bagi mereka yang sedang menanti hadirnya momongan.

Sumber http://sehat1alami.blogspot.com
Loading...
loading...

Bagikan artikel ke:

Facebook Google+ Twitter

0 Response to Belum Dikaruniai Momongan? Jangan Bersedih Dan Berkecil Hati! Begini Cara Mengatasi Ketidaksuburan Secara Syari

Posting Komentar